PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN AUDIT BRAND NAME TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI (studi pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Industri Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI Tahun 2016-2020)

Konservatisme akuntansi merupakan prinsip kehati-hatian dalam pelaporan keuangan dimana
perusahaan tidak terburu-buru dalam mengakui dan mengukur aset dan laba serta segera mengakui
kerugian dan hutang yang kemungkinan terjadi. Dalam konsep ini, beban diakui lebih cepat dan
pendapatan diakui lebih lambat, sehingga net income terlihat rendah. Penelitian ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh mekanisme good corporate governance dan audit
brand name terhadap konservatisme pada perusahaan manufaktur sub sektor industri makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2020 secara parsial dan simultan.
Populasi dalam penelitian ini menggunakan seluruh perusahaan manufaktur sub sektor industri
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2020 yang berjumlah
32 perusahaan. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, sehingga diperoleh
sebanyak 15 sampel perusahaan. Alat analisis data diolah menggunakan perangkat lunak SPSS
v25.0 dan menggunakan analisis linier berganda. Uji t dan Uji F digunakan untuk menganalisis
apakah terdapat pengaruh kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, komite audit,
dan audit brand name secara parsial dan simultan. Berdasarkan pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji t disimpulkan bahwa komite audit berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
konservatisme akuntansi, sedangkan kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, dan
audit brand name tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Berdasarkan uji F
disimpulkan bahwa kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, komite audit, dan
audit brand name terdapat pengaruh secara bersamaan terhadap konservatisme akuntansi.
Berdasarkan hasil Angka R square adalah 0,180. Hal ini berarti 18% konservatisme akuntansi
dapat dijelaskan oleh kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, komite audit, dan
audit brand name, sedangkan sisanya (82%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain.
Kata kunci : kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, komite audit, audit brand

name, konservatisme akuntansi.