ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (EMKM) PADA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) WARUNG DENOKS WAY HALIM BANDAR LAMPUNG

ABSTRAK
Laporan keuangan diperlukan oleh manajer dan pemangku kepentingan sebagai dasar
pengambilan keputusan. Penelitian ini menerapkan bagaimana mengaplikasikan sistem akuntansi
pada UMKM Warung Denoks, serta membahas bagaimana penerapan standar akuntansi yang telah
dilakukan kepada UMKM Warung Denoks agar pencatatan akuntansi dapat memberikan informasi
kondisi keuangan UMKM. IAI (2016) menjelaskan bahwa “SAK ETAP merupakan standar
akuntansi yang telah diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang bertujuan untuk
dipergunakan oleh Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (EMKM), koperasi, dan berbagai
perusahaan yang tidak memiliki akuntabilitas publik. Karena standar ini dianggap terlalu kompleks
dan sulit bagi EMKM, oleh karena itu diperlukan standar akuntansi yang lebih sederhana dan bisa
diaplikasikan bagi semua pelaku EMKM. Sehingga IAI membuat dan mengeluarkan standar baru
yaitu SAK EMKM yang mulai diberlakukan semenjak 1 Januari 2018. Dimana standar ini lebih
sederhana dan tidak kompleks seperti SAK-ETAP. Maka dari itu, pemerintah mengharapkan dengan
adanya SAK EMKM ini, para pelaku EMKM bisa menyusun laporan keuangan berdasarkan standar
akuntansi yang lebih baik lagi dan juga lebih sederhana untuk memudahkan proses bisnis yang
terjadi”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana penerapan standar akutansi keuangan
entitas mikro, kecil, dan menengah (EMKM) pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)
Warung Denoks Way Halim Bandar Lampung. Proses pengumpulan data diperoleh melalui
wawancara dan dokumentasi langsung dengan tujuan memperoleh informasi sebaik mungkin dan
menghindari kesalahan yang tidak diinginkan. Penelitian ini menggunakan model analisis
deskriptif kuantitatif. Data diperoleh dari data laporan keuangan pada UMKM Warung Denoks.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencatatan laporan keuangan masih manual dan sangat
sederhana belum memenuhi standar akuntansi keuangan karena kurangnya pengetahuan akutansi
sehingga pencatatan masih dicampur menjadi satu.
Kata Kunci: Sistem akuntansi, standar akuntansi, dan laporan keuangan